Senin, 12 Maret 2012

Tempat Wisata di Pekanbaru, RIAU


Tempat Wisata di Pekanbaru, RIAU



tempat wisata di pekanbaru lumayan banyak juga si, tetapi tidak sebanyak yang ada di jawa. maklum kota pekanbaru baru mulai berkembang (dari dulu berkembang, kapan majunya ?) jadi untuk hal-hal sperti ini masih belum ditanggapi oleh kalangan masyarakat. kalau pun ada hanya kalangan atas, alias yang punya uang saja.


tempat wisata di pekanbaru diantaranya sebagai berikut :


1. Balai Adat Melayu Riau


Bangunan Balai Adat Riau ini terletak di Jl. Diponegoro Pekanbaru. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama
2. Taman Pancing Alam Mayang



Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam, siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. selain itu disini juga ada permainan terbaru seperti bola air, rumah hantu, playing voks (khusus lebaran
3. Mesjid Agung An-Nur



Mesjid Agung An-Nur merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.

4. Bandar Serai/MTQ



Bandar Seni Raja Ali Haji yang lebih dikenal dengan Bandar Serai berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari kawasan bandar udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II). Bangunan megah ini dibangun untuk penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII, tahun 1994 yang lalu, dahulunya nama Gedung ini adalah Arena Purna MTQ. Disini kita dapat menikmati suasana santai yang mengasyikkan sambil menyantap berbagai macam makanan yang banyak di jual, mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, hingga makanan yang mengenyangkan ada tersedia di sini. Makanan malam khasnya adalah jagung bakar. Berbagai konser dan pentas seni juga dapat kita saksikan, baik di halaman Bujang Mat Syam ini maupun di dalam gedung/hall. Selain itu kita dapat pula berkeliling-keliling untuk melihat berbagai rumah adat setiap kabupaten dan kota se-propinsi Riau. Disinilah dibangun gedung megah Anjung Seni Idrus Tintin
5. Taman Puteri Kaca Mayang


Taman bermain keluarga ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.

Tempat wisata untuk berlibur di Sumatera Utara








Tag
Alangkah bangganya kita, lebih mengetahui tentang perkembangan dari Kantor Pos Besar Medan yang ternyata memiliki sejarahnya yang cukup panjang dan masih digunakan hingga sekarang dan menjadi salah satu ikon kota Medan.
Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa pemerintahan Belanda. Bangunan satu lantai yang terlihat kokoh dan megah ini dibangun dengan konsep Neo Classic. Lantai dati tegel/Marmer berdimensi besar menambahkan kemegahan bangunan ini. Dinding terbuat dari bahan bata (plester) sedangkan atapnya dari genteng.
Bangunan megah yang berdiri disudut lapangan merdeka ini memiliki luas bangunan 1200 M² dengan tinggi 20 m, panjang 60 m dan lebar 20 m. Aktifitas sehari-hari yang dapat dilihat disini adalah hilir mudik masyarakat dan petugas pos & giro dalam menjalankan tugas mereka. Bangunan yang memiliki vokal point berupa hall utama yang berbentuk segi delapan dengan langit-langit berupa dua kubah yang megah. Tinggi bangunan dan keberadaan kubah yang besar dan juga bukaan bangunan yang maksimal, membuat suasana didalam bangunan terasa sejuk. Bangunan ini juga berada tepat disudut persimpangan menghadap air mancur yang dulunya merupakan air mancur Nien Huys. Continue reading 




Tag
Gedung London Sumatera yang berada di Kota Medan telah dibangun sejak tahun 1906 yang berfungsi sebagai kantor perusahaan perkebunan milik Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berpusat di London. Desain arsitekturnya menampakkan gaya transisi yang mirip dengan rumah-rumah di London.
Gedung London Sumatera terletak di Kota Medan, Sumatera Utara. Tepatnya berada dalam wilayah administratif Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat.




Tag
Titi Gantung yang lokasinya dekat dengan stasiun besar kereta api Medan, selain memiliki nilai sejarah, arsitekturnya yang khas dan unik. Selayaknya tidak harus hilang ditelan masa dibandingkan dengan banyak bangunan bernilai sejarah lainnya. “Titi Gantung” yang semula diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki, calon penumpang kereta api, mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan, antaranya “pasar malam” di Lapangan Merdeka. Semasa penjajahan Belanda, Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido.
“Pasar Malam” dulunya secara berkala sering diselenggarakan di Lapangan Merdeka, sebelum diaktifkannya Medan Fair di Jalan Jenderal Gatot Subroto semasa Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Marah Halim Harahap. “Pasar Malam” terakhir di Lapangan Merdeka yang bertajuk Pameran Pembangunan Sumatera Utara (Papemsu) diduga pada tahun 1964. Continue reading »





Tag
Gedung Balai Kota Medan yang lama yang terletak di Jalan Balai Kota Medan merupakan kebanggaan warga kota. Betapa tidak ! Justru gedung ini yang telah berusia tua, seratus sepuluh tahun jika dihitung sejak dibangun tahun 1900 oleh Biro Arsitek Hulswit, juga merupakan gedung bersejarah. Gedung yang kelihatan anggun dan antik merupakan salahsatu bangunan bergaya Eropa zaman dulu di kota Medan.
Apapun ceritanya gedung Balai Kota lama itu adalah saksi sejarah. Artinya gedung tersebut mempunyai sejarah panjang yang tak bisa diabaikan begitu saja. Tak dapat dimungkiri, dan ini kenyataan. Telah mengalami pertukaran zaman, sejak didirikan pada zaman kolonial Belanda, zaman pendudukan militer Jepang, zaman awal Revolusi Kemerdekaan, hingga sampai sekarang. Continue reading »

Tag
Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan. Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda. Continue reading »

Danau toba dan pulau samosir.
Provinsi Sumatra Utara memiliki beragam objek wisata eksotis dan bahkan bernilai sejarah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Parapat. Di kota inilah terbentang keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir ditengahnya yang terkenal hingga mancanegara. Anda hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam perjalanan dari Ibu Kota Sumut, Medan.
Parapat menyuguhkan pemandangan alam luar biasa, makanan lezat, dan pusat belanja berbagai cinderamata. Di Parapat bertaburan auberge berbintang ataupun bungalow yang menampung para turis yang berniat berpesiar ke Danau Toba.
Dari Parapat terdapat pelabuhan feri yang melayani transportasi air ke Pulau Samosir, tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Jika hendak mencapai Pulau Samosir lewat jalur darat, Anda harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan.
Melancong ke Parapat, tak lengkap jika tidak menyambangi Jalan Siburak-Burak. Kawasan ini merupakan pusat belanja oleh-oleh asli Parapat. Berbagai cinderamata ditampilkan, seperti kalendar Batak kuno dengan tulisan asli Batak, gitar Batak dari kayu dan beragam gift unik lainnya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Continue reading »



Pesta Danau Toba adalah acara tahunan yang di adakan oleh pemerintah propinsi sumatera utara yang bertujuan untuk melestarikan budaya batak yang ada di sumatera utara sekaligus sebagai ajang promosi pariwisata kepada dunia luar. Harapannya ketika wisatawan yang berkunjung ke danau toba meningkat secara tidak langsung akan ikut meningkatkan ekonomi rakyat sekitar Danau Toba.Berbagai acara ditampilkan di sini, seperti pentas seni budaya, festival tari daerah, festival suling, balap sepeda, balap lari, renang, dan opera batak.Continue reading »

Tag
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 – 2000), namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh. Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut, bahkan menjadi salah satu keunikan sejarah Islam masyarakat Melayu di Sumatera maupun di Malaysia.
Karenanya, rumah Allah ini tidak pernah sepi dari kunjungan umat baik untuk beribadah atau sekedar ber itikaf siang atau malam, apalagi kalau saat-saat bulan Ramadhan seperti ini pintu bangunan tua ini nyaris tidak ditutup selama 24 jam.
Masjid yang menjadi identitas Kota Medan ini, memang bukan sekedar bangunan antik bersejarah biasa, tetapi juga menyimpan keunikan tersendiri mulai dari gaya arsitektur, bentuk bangunan, kubah, menara, pilar utama hingga ornamen-ornamen kaligrafi yang menghiasi tiap bagian bangunan tua ini. Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India dan Eropa abad 18. Continue reading »


Tempat berlibur – Istana Maimun, Medan




Tag
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan, Sumatra Utara, terletak di kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun.
Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan.
Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia, namun sayang keadaanya kurang terurus sekarang. Jika kita melewati tempat ini pada sore hari, kita bahkan bisa melihat anak-anak bermain sepak bola di halaman istana ini. So jangan sula singga ke tempat wisata yang satu ini.